Selasa, 14 Juli 2009

Uraian Hasil Praktikum Modul 1 (Membangun Jaringan Ethernet Hop Tunggal Dengan Protokol TCP/IP)

Uraian Hasil Praktikum Modul 1 (Membangun Jaringan Ethernet Hop Tunggal Dengan Protokol TCP/IP)

Syarat terjadi komunikasi data dalam suatu jaringan komuter ialah harus adanya media transmisi, adapun media transmisi itu ada 2 yaitu kabel dan wireless (tanpa kabel). Yang akan dibahas kali ini yaitu media transmisi kabel dengan jenis UTP (Unshielded Twisted Pair). Untuk menghubungkan kabel UTP, terdiri dari empat pasang kabel yang dipilin, dengan Ethernet Card digunakan sebuah modul Registered Jack (RJ) yang bernama RJ-45. Jack ini memiliki delapan buah pin sesuai dengan jumlah kabel UTP. Penomoran pin RJ-45 dilakukan dengan cara memegangnya pada posisi terlentang dan nomor pin dimulai dari kiri. Dengan penomoran pin pada Ethernet Card akan mengirim sinyal (Tx) pada pin nomor 1 dan 2, menerima sinyal pada pin nomor 3 dan 6. Sedangkan penomoran pin pada Switch / hub yaitu kebalikan dari Ethernet Card yaitu mengirim pada pin nomor 3 dan 6, menerima pada pin nomor 1 dan 2. Standar pengkabelan dari EIA / TIA ada dua yaitu Standar 568A dan Standar 568B. Dimana dengan acuan standar tersebut dapat dibuat dua tipe kabel UTP yaitu:
1.UTP Cross Cable : Ujung satu menggunakan Standar 568A dan ujung yang lain menggunakan standar 568B atau sebaliknya. Konfigurasi kabel tipe Cross digunakan untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih secara langsung tanpa perantara Switch.
2.UTP Stright Cable : Ujung satu menggunakan Standar 568A dan ujung yang lainpun menggunakan standar 568A atau ujung satu 568B dan ujung yang lainpun 568B. Konfigurasi kabel tipe Stright digunakan untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih melalui perantara Switch.
Setelah sebuah jaringan terbentuk, maka selanjutnya perlu dilakukan konfigurasi IP address ( alamat yang diberikan pada jaringan komputer). IP address terdiri dari empat byte dan ditulis sebagai bilangan dengan empat desimal yang dipisahkan oleh titik. IP address terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menetukan alamat jaringan computer dan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Cara konfigurasi IP address pada mesin windows yaitu :

- Aktifkan Control Panel > Netwoek Conection
- Pada Local Area Conection klik kanan > properties akan muncul jendela Local Area Conection Properties.
- Klik Internet Protokol (TCP/IP) > klik tombol properties
- Isikan parameter jaringan, kemudian klik OK

Verifikasi parameter jaringan pada mesin windows yaitu sbb:
- masuk ke command prompt
- ketikan perintah ipconfig/all
- perhatikan hasil keluaran, apakah setting telah sesuai yang diiginkan.

Untuk melakukan testing koneksi jaringan dapat dilakukan dengan cara tes ping menggunakan command prompt, yaitu dengan mengetikan ping lalu masukan IP adressnya. contoh: ping 192.168.10.1 jika koneksi jaringan terhubung / connect, maka akan muncul keluaran Reply from 192.168.10.1 (IP address yang dituju) : bytes = 32 time <1ms TTL = 128.
IP address antara komputer 1 dengan yang lainnya (dalam sebuah jaringan) haruslah berbeda, bagian yang harus sama adalah bagian network ID dan yang harus beda adalah host ID. Jika host ID nya sama maka koneksi tidak akan terhubung (dalam test ping command promt muncul keluaran Destination host unreachable).

PERTANYAAN dan TUGAS

ARP merupakan singkatan dari Address Resolution Protocol yaitu salah satu anggota dari kumpulan protokol TCP/IP, yang berada pada tingkatan layer 2 menurut OSI. ARP bertugas menerjemahkan pengalamatan dari nomor IP (IP Address) menjadi MAC (Media Access Control). Perlu diketahui bahwa komunikasi jaringan pada tingkat bawah sekali menggunakan pengalamatan MAC, yaitu alamat fisik sebuah alat (Network Interface Card = Card LAN), yang telah diberikan oleh pabrik. Nomor ini unik dan tidak akan sama (seharusnya), karena setiap pabrik sudah memiliki jatah kode nomor. Jadi meski dalam TCP/IP, yang namanya nomor IP adalah sangat penting, tapi MAC tetap dibutuhkan untuk pengiriman antar peralatan jaringan. Berikut merupakan cara kerja ARP :
• Saat komputer pertama dinyalakan dan gabung dengan jaringan, dia hanya tau alamat IP dan nomor MAC milik dirinya sendiri. Misal komputer ini diberi nama komputer A.
• Ketika ada komputer yang bicara dengan komputer yang lain, komputer A juga ikut mendapat paket yang dikirimkan ke komputer lain tersebut, meski paket itu bukan untuk dirinya. Ini adalah sifat dari jaringan Ethernet.
• Setelah paket dibuka, disitu ada data pengirim paket yang berisi nomor IP dan MAC. Data tersebut lalu disimpan oleh komputer A kedalam daftar tabel MAC miliknya.
• Dalam paket tersebut juga ada data penerima, yang terdiri dari nomor IP dan MAC si penerima. Data tersebut juga disimpan.
• Begitu seterusnya, jadi meski komputer A diam saja, dia bisa tau banyak tentang siapa saja yang ada di jaringan ini, meski tidak semua.
• Ketika komputer A mau mengirim data ke suatu nomor IP, maka dia harus tau alamat MAC komputer yang akan ditujunya.
• Jika dalam daftar MAC miliknya terdapat nomor IP komputer tujuan, maka dia dapat langsung mengambil data tersebut.
• Tapi jika tidak ada, maka komputer A melakukan broadcasting (pengumuman), perihal menanyakan nomor IP yang akan dituju, MAC-nya berapa?
• Jika ada yang sudah kenal dengan komputer A, maka diam saja. Tapi bagi yang belum, harus mencatat data si komputer A (IP + MAC).
• Bagi komputer yang merasa dicari oleh si komputer A, maka harus mengkonfirmasikan bahwa IP dan MAC miliknya
• Jawaban itu didengarkan oleh semua anggota jaringan.
• Jika ada yang sudah kenal si komputer penjawab, maka diam saja. Tapi bagi yang belum, harus mencatat jawaban tadi kedalam daftar MAC masing-masing.

Dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa cara kerja ARP disini yaitu menentukan hardware address (nomor MAC) suatu host dengan IP tertentu. Hal ini bertujuan agar setiap komputer yang tergabung dalam sebuah jaringan dapat memiliki / menyimpan daftar MAC semua komputer dan tentu saja hal ini mempermudah dalam akses transfer data.
Subnet-mask itu adalah metode untuk menghilangkan atau menopengi jatah network address dan IP Address. IP address itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu network id dan host id, jadi fungsi dari subnet-mask ini untuk menentukan sebatas mana network dan berapa host yang bisa digunakan pada network tersebut.
Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1, atau bilangan biner maka subnet-mask itu di bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.
bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer ialah seperti ini 11111111.11111111.11111111.11111111, karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-konversi-nya ke bilangan desimal ketika akan di tampilkan ke user, jadi hasil bilangan biner yang di atas setelah dikonversikan ke desimal adalah 255.255.255.255.

Referensi :
- Diktat Jaringan Komputer
- Modul Praktikum Jaringan Komputer
- www.salmanfarisi.net/blog/?page_id=12 - 38k
- www.BengkelProgram.com

MODUL 3 MEMBANGUN JARINGAN MULTI HOP DENGAN PC ROUTER (MikroTik OS bagian 1)

MODUL 3 MEMBANGUN JARINGAN MULTI HOP DENGAN PC ROUTER (MikroTik OS bagian 1)


Instalasi RouterOS dengan CD-Instal

CD-Instal
Keterangan:

Ikuti petunjuk untuk menginstal RouterOS menggunakan CD-Install:

1. Mengatur perangkat boot pertama di CDROM router's BIOS.
2. Setelah booting dari CD anda akan melihat menu untuk memilih tempat untuk menginstal paket:

Welcome to MikroTik Router Software installation

Move around menu using 'p' and 'n' or arrow keys, select with 'spacebar'.
Select all with 'a', minimum with 'm'. Press 'i' to install locally or 'r' to
install remote router or 'q' to cancel and reboot.


[X] system [ ] isdn [ ] synchronous
[X] ppp [ ] lcd [ ] telephony
[X] dhcp [ ] ntp [ ] ups
[X] advanced-tools [ ] radiolan [ ] web-proxy
[ ] arlan [ ] routerboard [ ] wireless
[ ] gps [X] routing
[ ] hotspot [X] security

Ikuti petunjuk, pilih paket yang diperlukan, dan tekan 'i' untuk menginstal perangkat lunak.
3. Anda akan diminta untuk 2 pertanyaan:
Peringatan: semua data pada harddisk akan terhapus!
Lanjutkan? [y / n]
Tekan [Y] untuk melanjutkan atau [N] untuk batalkan instalasi.

4. Apakah Anda ingin menyimpan konfigurasi lama? [y / n]:
Anda harus memilih apakah Anda ingin menyimpan konfigurasi lama (tekan [Y]) atau untuk menghapus konfigurasi secara permanen (tekan [N]) dan melanjutkan tanpa menyimpannya. Untuk instalasi baru, tekan [N].

Creating partition...
Formatting disk...

5. Sistem akan menginstal paket-paket yang dipilih. Setelah itu Anda akan diminta untuk tekan 'Enter'. Sebelum melakukan itu, keluarkan CD dari CD-Drive:

Catatan: setelah instalasi Anda harus memasukkan kunci Software. Lihat manual ini bagaimana melakukannya.

MODUL 4 MEMBANGUN JARINGAN MULTI HOP DENGAN PC ROUTER (MikroTik OS bagian 2)

MODUL 4 MEMBANGUN JARINGAN MULTI HOP DENGAN PC ROUTER (MikroTik OS bagian 2)












Adminitrasi Mikrotik box dengan koneksi Telnet dan Winbox
Telnet Server dan Client

Informasi Umum

Aktivitas
Mikrotik RouterOS memiliki Telnet dalam membangun-server dan klien fitur. Kedua digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem lain melalui jaringan.

Spesifikasi
Paket yang diperlukan: sistem
Lisensi yang diperlukan: Level1
Tingkat submenu: / system / ip layanan
Standar dan Teknologi: Telnet (RFC 854)
Hardware penggunaan: Tidak signifikan

Dokumen terkait
* Manajemen Paket
* Sistem Manajemen Sumber Daya

Telnet server
Tingkat submenu: / ip service
Keterangan

Telnet server
Tingkat submenu: / ip layanan
Keterangan

Telnet protokol ini dimaksudkan untuk memberikan yang cukup umum, bi-directional, eight-bit byte berorientasi fasilitas komunikasi. Tujuan utama adalah untuk mengijinkan metode standar dari perangkat terminal interfacing satu sama lain.

Mikrotik RouterOS menerapkan standar industri Telnet server. Menggunakan port 23, yang tidak boleh dinonaktifkan pada router untuk menggunakan fitur.

Anda dapat mengaktifkan / menonaktifkan layanan ini atau membolehkan penggunaan layanan ini ke beberapa alamat IP.

Contoh

[admin @ Mikrotik] ip service> print detail
Flags: X - disabled, I - invalid
0 name = "telnet" port = 23 address = 0.0.0.0 / 0

1 name = "ftp" port = 21 address = 0.0.0.0 / 0

2 name = "www" port = 80 address = 0.0.0.0 / 0

3 name = "hotspot" port = 8088 alamat = 0.0.0.0 / 0

4 name = "ssh" port = 65 address = 0.0.0.0 / 0

5 X name = "hotspot-ssl" port = 443 address = 0.0.0.0 / 0 certificate = none
[admin @ Mikrotik] ip service>

Telnet Klien
Nama perintah: /system telnet [IP address] [port]
Keterangan:

Mikrotik RouterOS telnet client yang digunakan untuk menyambung ke host lainnya dalam jaringan melalui protokol Telnet.

Contoh Telnet sambungan:
[admin@MikroTik] > system telnet 172.16.0.1
Trying 172.16.0.1...
Connected to 172.16.0.1.
Escape character is '^]'.

MikroTik v2.9
Login: admin
Password:

Winbox
Informasi Umum

Aktivitas
Mikrotik RouterOS yang dapat dikonfigurasi dari jauh, dengan menggunakan Telnet, SSH, atau WinBox Konsol Webbox. Dalam panduan ini kita akan membahas bagaimana menggunakan WinBox konsol interaktif.
Keterangan

Winbox konsol yang digunakan untuk mengakses Mikrotik Router konfigurasi dan fitur manajemen, menggunakan antarmuka pengguna grafis (GUI).

Winbox interface semua fungsi-fungsi sedekat mungkin ke Konsol fungsi: Winbox semua fungsi-fungsi yang sama persis dalam hirarki di Terminal Konsol dan sebaliknya (kecuali fungsi yang tidak dilaksanakan di Winbox). Itulah sebabnya kenapa tidak ada di bagian Winbox manual.

The Winbox Console plugin loader, program yang winbox.exe, dapat diambil dari Mikrotik router, URL tersebut http://router_address/winbox/winbox.exe Gunakan web browser pada Windows 95/98/ME/NT4.0 / 2000/XP atau Linux untuk mengambil file dari winbox.exe dieksekusi Router. Jika router tidak dikonfigurasi secara khusus, Anda juga dapat jenis di web browser hanya http://router_address

Winbox plugin yang akan di-cache disk lokal untuk setiap Mikrotik RouterOS versi. Plugin yang tidak download, jika mereka dalam cache, dan router belum ditingkatkan sejak terakhir kali telah diakses.

Memulai Winbox Konsol




Saat melakukan koneksi ke router melalui http Mikrotik (TCP port 80 secara default), router's Selamat Datang Halaman ini ditampilkan dalam browser:



Dengan mengklik link Winbox Anda dapat memulai winbox.exe download. Pilih Buka untuk memulai program Winbox loader (Anda juga dapat menyimpan program ini ke disk lokal, dan menjalankannya dari sana)

Program yang winbox.exe membuka Winbox login window


di mana:



menemukan dan menunjukkan MNDP (Mikrotik tetangga Discovery Protocol) atau CDP (Cisco Discovery Protocol) perangkat.

.connect
log on ke router ditentukan oleh alamat IP (dan nomor port jika Anda telah berubah dari nilai default 80) atau MAC Address (jika router dalam subnet yang sama), nama pengguna, dan sandi.

.save
menyimpan sesi saat ini ke dalam daftar (untuk menjalankannya, cukup klik dua kali pada item).

.remove
menghapus item yang dipilih dari daftar.

.tools...
menghapus semua item dari daftar, membersihkan cache pada disk lokal, impor wbx alamat dari file atau ekspor mereka untuk wbx file.

MODUL 5 ROUTING STATIK (MikroTik OS bagian 3)

MODUL 5 ROUTING STATIK (MikroTik OS bagian 3)

ROUTING STATIK (MikroTik OS bagian 3)









Mikrotik RouterOS memiliki jenis rute berikut:
. Dinamis rute - rute yang dibuat secara otomatis untuk jaringan yang diakses secara langsung melalui sebuah antarmuka. Mereka muncul secara otomatis, saat menambahkan alamat IP baru. Dinamis rute juga ditambahkan oleh routing protokol.
. Statis rute - rute yang ditetapkan pengguna yang menentukan router yang dapat meneruskan lalu lintas ke jaringan tujuan ditentukan. Mereka sangat berguna untuk menentukan default gateway



ECMP (Equal Cost Multi-Path) Routing

Mekanisme routing ini memungkinkan beberapa paket sepanjang rute jalan yang sama dengan beban biaya dan menjamin balancing. Dengan ECMP routing, Anda dapat menggunakan lebih dari satu gateway untuk satu tujuan jaringan (Catatan! Pendekatan ini tidak menyediakan failover). Dengan ECMP, router berpotensi memiliki beberapa tersedia hops berikutnya terhadap suatu tujuan. Baru gateway dipilih untuk setiap sumber / tujuan IP pasangan. Ini berarti, misalnya, satu koneksi menggunakan FTP hanya satu link, tetapi baru koneksi ke server yang berbeda akan menggunakan link lain. ECMP routing memiliki fitur lain baik - satu sambungan paket tidak mendapat reordered dan karenanya tidak membunuh TCP kinerja.

ECMP rute yang dapat dibuat oleh routing protocol (RIP atau OSPF), atau dengan menambahkan rute statis dengan beberapa gateways, dipisahkan oleh koma (misal, / ip route add gateway = 192.168.0.1,192.168.1.1). Routing protokol yang dapat membuat multipath dinamis rute sama dengan biaya secara otomatis, jika biaya antarmuka yang disesuaikan dengan benar. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan routing protokol, baca manual yang sesuai

Policy-Based Routing

Ini adalah pendekatan dimana routing hop berikutnya (gateway) untuk sebuah paket yang dipilih, berdasarkan kebijakan yang dikonfigurasi oleh administrator jaringan. RouterOS dalam prosedur yang follwing:

. Menandai paket yang diinginkan, dengan rute-tanda
. Gateway untuk memilih paket-paket yang ditandai

Catatan! Dalam proses routing, router menentukan rute yang akan digunakan untuk mengirimkan paket. Setelah itu, bila paket adalah masqueraded, alamat sumbernya diambil dari prefsrc lapangan.

Routes
Submenu level: /ip route

Dalam submenu ini anda dapat mengkonfigurasi statis, Equal Cost Multi-Path and Policy-Based Routing and see the routes.

Keterangan Properti
as-path (teks) - manual nilai sebagai BGP-jalan keluar untuk rute

atom-agregat (yes | no) - BGP atribut. Adanya indikasi ke penerima yang tidak dapat "deaggregate" awalan

check-gateway (ARP | ping; standar: ping) - protokol yang digunakan untuk gateway reachability

jarak (integer: 0 .. 255) - administrasi jarak rute. Ketika sebuah paket forwarding, router akan menggunakan rute dengan jarak terendah administratif dicapai dan gerbang

dst-alamat (alamat IP / netmask; default: 0.0.0.0 / 0) - tujuan dan alamat jaringan masker, dimana netmask adalah jumlah bit yang menunjukkan nomor jaringan. Routing statis digunakan dalam menetapkan tujuan yang dapat tercapai, menggunakan gateway
0.0.0.0 / 0 - jaringan

gateway (alamat IP) - gateway host, yang dapat dijangkau secara langsung melalui beberapa antarmuka. Anda dapat menetapkan beberapa gateways dipisahkan oleh koma "," untuk rute ECMP

lokal-Pref (integer) - preferensi nilai lokal untuk rute

med (integer) - sebuah atribut BGP, yang menyediakan sebuah mekanisme untuk BGP speaker untuk menyampaikan ke AS berdekatan yang optimal entry point ke lokal AS

asal (tidak lengkap | IGP | EGP) - asal rute awalan

prefsrc (alamat IP) - alamat IP sumber dari paket, sehingga router ini melalui rute
0.0.0.0 - prefsrc ditentukan secara otomatis

prepend (integer: 0 .. 16) - angka yang menunjukkan berapa kali prepend AS_NAME ke AS_PATH

routing-tanda (nama) - tanda untuk paket-paket, yang ditetapkan dalam / ip firewall ngoyakkan. Hanya mereka yang memiliki paket sesuai rute-tandai, akan dialihkan, menggunakan gateway ini. Dengan parameter ini kami sediakan kebijakan berdasarkan routing

lingkup (integer: 0 .. 255) - nilai yang akan digunakan untuk secara rekursif lookup yang nexthop alamat. Nexthop yang tampak hanya melalui rute yang memiliki cakupan <= target-cakupan nexthop

target-lingkup (integer: 0 .. 255) - sebuah nilai yang digunakan untuk selanjutnya secara rekursif lookup-hop alamat. Setiap alamat nexthop memilih nilai terkecil dari target-lingkup dari semua yang menggunakan rute ini nexthop alamat. Nexthop yang tampak hanya melalui rute yang memiliki cakupan <= target-cakupan nexthop

Catatan

Anda dapat menetapkan lebih dari satu atau dua gateways di rute. Selain itu, Anda dapat mengulangi beberapa rute dalam daftar beberapa kali untuk melakukan semacam biaya untuk gateways.

Contoh

Untuk menambah dua rute statis ke jaringan 10.1.12.0/24 dan 0.0.0.0 / 0 (default alamat tujuan) pada router dengan dua antarmuka dan dua alamat IP:

[admin@MikroTik] ip firewall mangle add action=mark-routing new-routing-mark=mt \
\... chain=prerouting
[admin@MikroTik] ip route> add gateway=10.0.0.254 routing-mark=mt
[admin@MikroTik] ip route rule> add src-address=10.0.0.144/32 \
\... table=mt action=lookup
[admin@MikroTik] ip route rule> print
Flags: X - disabled, I - invalid
0 src-address=192.168.0.144/32 action=lookup table=mt
[admin@MikroTik] ip route rule>

contoh aplikasi
Static Equal Cost Multi-Path routing





Perlu diketahui bahwa kami ISP1 memberikan 2Mbps dan ISP2 - 4Mbps, jadi kami ingin lalu lintas yang rasio 1:2 (1 / 3 dari sumber / tujuan dari pasangan IP 192.168.0.0/24 berjalan melalui ISP1, dan 2 / 3 melalui ISP2).

Alamat IP dari router:
[admin@ECMP-Router] ip address> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 Local
1 10.1.0.2/28 10.1.0.0 10.1.0.15 Public1
2 10.1.1.2/28 10.1.1.0 10.1.1.15 Public2
[admin@ECMP-Router] ip address>

Tambahkan default rute - satu untuk ISP1 dan 2 untuk ISP2 sehingga kami bisa mendapatkan rasio 1:3:
[admin@ECMP-Router] ip route> add gateway=10.1.0.1,10.1.1.1,10.1.1.1
[admin@ECMP-Router] ip route> print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 10.1.0.0/28 Public1
1 ADC 10.1.1.0/28 Public2
2 ADC 192.168.0.0/24 Local
3 A S 0.0.0.0/0 r 10.1.0.1 Public1
r 10.1.1.1 Public2
r 10.1.1.1 Public2
[admin@ECMP-Router] ip route>

Standard Policy-Based Routing with Failover

Contoh ini akan menunjukkan cara untuk rute paket, menggunakan administrator ditetapkan kebijakan. Kebijakan ini untuk setup adalah sebagai berikut: rute paket dari jaringan 192.168.0.0/24, menggunakan gateway 10.0.0.1, dan paket-paket dari jaringan 192.168.1.0/24, menggunakan gateway 10.0.0.2. Jika GW_1 tidak menanggapi ping, gunakan GW_Backup untuk jaringan 192.168.0.0/24, jika GW_2 tidak menanggapi ping, gunakan GW_Backup juga untuk jaringan 192.168.1.0/24 bukan GW_2.

Setup:




Konfigurasi dari alamat IP:

1. Menandai paket dari jaringan 192.168.0.0/24 dengan baru-routing-mark = net1, dan paket-paket dari jaringan 192.168.1.0/24 dengan baru-routing-mark = net2:

[admin@PB-Router] ip firewall mangle> add src-address=192.168.0.0/24 \
\... action=mark-routing new-routing-mark=net1 chain=prerouting
[admin@PB-Router] ip firewall mangle> add src-address=192.168.1.0/24 \
\... action=mark-routing new-routing-mark=net2 chain=prerouting
[admin@PB-Router] ip firewall mangle> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting src-address=192.168.0.0/24 action=mark-routing
new-routing-mark=net1

1 chain=prerouting src-address=192.168.1.0/24 action=mark-routing
new-routing-mark=net2
[admin@PB-Router] ip firewall mangle>

2. Rute paket dari jaringan 192.168.0.0/24 gateway ke GW_1 (10.0.0.2), paket-paket dari jaringan 192.168.1.0/24 gateway ke GW_2 (10.0.0.3), menggunakan paket sesuai tanda. Jika GW_1 atau GW_2 Gagal (tidak membalas ping), rute untuk masing-masing paket GW_Main (10.0.0.1):

[admin@PB-Router] ip route> add gateway=10.0.0.2 routing-mark=net1 \
\... check-gateway=ping
[admin@PB-Router] ip route> add gateway=10.0.0.3 routing-mark=net2 \
\... check-gateway=ping
[admin@PB-Router] ip route> add gateway=10.0.0.1
[admin@PB-Router] ip route> print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 10.0.0.0/24 10.0.0.7 Public
1 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.1 Local1
2 ADC 192.168.1.0/24 192.168.1.1 Local2
3 A S 0.0.0.0/0 r 10.0.0.2 Public
4 A S 0.0.0.0/0 r 10.0.0.3 Public
5 A S 0.0.0.0/0 r 10.0.0.1 Public
[admin@PB-Router] ip route>

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 6,7 DAN 8 MEMBANGUN WEB SERVER DI UBUNTU SERVER EDITION

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 6,7 DAN 8 MEMBANGUN WEB SERVER DI UBUNTU SERVER EDITION



Install Ubuntu Server

Letakkan disk dalam drive, dan boot dari CD. Dalam sebagian besar komputer modern, hal ini akan terjadi secara default jika disk dalam drive bila anda menyalakannya. Jika tidak, maka anda perlu menekan tombol pada keyboard kanan ketika anda menyalakannya. My laptop, it's F12, dan untuk server saya, it's F2. Ini tergantung pada komputer Anda. Anda dapat menemukannya dengan melihat teks pada layar kanan ketika anda menghidupkan komputer pada saat BIOS. Anda akan melihat sesuatu seperti "Tekan [KUNCI] untuk mengubah urutan boot". Tekan tombol itu, dan memilih drive CD anda.

1. Sekarang Anda telah Booted atas Ubuntu, Anda akan melihat kotak dialog mengenai bahasa yang akan di pilih
2. Pilih bahasa Anda, dan tekan enter.
3. Pilih "Install Ubuntu Server", dan kita beranjak ke langkah berikutnya!

Installer akan menanyakan apakah anda menginginkannya untuk mendeteksi layout keyboard Anda. Secara pribadi, saya selalu memilih tidak, karena lebih cepat untuk memilih standard american keyboard dari daftar selain memiliki installer mendeteksi itu. Salah satu pilihan yang baik, cukup ikuti petunjuk pada layar.

Setelah itu selesai, Anda akan melihat layar loading bunch dari berkata hal-hal seperti "Mendeteksi drive CD-ROM" dan semacamnya. Ini harus lulus dengan cepat dan tanpa masalah. Namun, saat ini layar, installer akan secara otomatis mencoba untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan. Untuk sebagian besar kasus, ini akan bekerja tanpa keluhan. Namun, jika tidak bekerja untuk Anda, cukup ikuti petunjuk pada layar untuk mendapatkannya bekerja.

Setelah selesai dengan semua itu, ia akan meminta Anda untuk sebuah nama host. Anda biasanya dapat mengatur hal ini kepada sesuatu; saya selalu saya set ke "web-server".

Sistem akan sekarang Anda ingin untuk menetapkan zona waktu untuk jam. Bagi saya, it's Pasifik. Pilih salah satu yang berlaku untuk Anda.

Sekarang, sistem akan mendeteksi lebih keras, dan Anda akan diminta untuk "partion disk (s)". Pilih "Dipandu - menggunakan seluruh disk".
Anda sekarang akan perlu untuk memilih disk yang ingin Anda partisi. Bagi kebanyakan konfigurasi, hanya satu disk akan tersedia, namun untuk lebih khusus, sistem pilihan akan tersedia di sini. Pilih salah satu yang berlaku untuk Anda.
Akan menanyakan apakah anda ingin menulis perubahan ke disk. Pilih "Ya" dan tekan enter. Installer akan melanjutkan ke format drive dan mengatur partisi.

Sekarang keajaiban terjadi. Sistem akan mulai menginstal. Meskipun hal ini terjadi, pergi mendapatkan secangkir kopi. Hal ini dapat dilakukan di mana saja dari 10 menit untuk satu jam. Hanya tergantung pada sistem anda. Mungkin ada waktu yang kelihatannya seperti itu dibekukan jangan khawatir, tidak. Just let it do it's thing. Namun, jika dari terjebak pada satu hal yang selama satu jam ke atas, maka ya, itu dibekukan.

Sekarang setelah sistem terinstal, perlu mengatur account yang akan login dengan. Pertama, berikan nama lengkap Anda dan tekan "Lanjutkan".
Sekarang beri nama pengguna Anda. Biasanya hanya akan ditetapkan sebagai nama pertama Anda, tetapi Anda dapat mengubahnya. Satu nama yang tidak boleh digunakan adalah "root".

Anda akan diminta untuk memberikan password. PENTING itu yang Anda pilih password yang kuat, atau server anda aman tidak akan sama sekali. Saya sarankan setidaknya campuran angka, huruf, huruf besar dan huruf. Namun, untuk server saya menggunakan simbol, serta campuran di atas. JANGAN menggunakan password kurang dari 7 karakter.

Lalu, masukkan kembali sandi Anda untuk memverifikasi bahwa anda mengetik dengan benar.

Sistem sekarang akan mencoba untuk mengkonfigurasikan "Package Manager" (kita akan mendapatkan apa yang segera). Dengan memberikan informasi proxy anda, atau biarkan kosong itu jika anda tidak menggunakan proxy, dan pilih "Lanjutkan".

Sistem sekarang akan memindai beberapa server mencari pembaruan dan konfigurasi.
Setelah itu selesai, Anda akan disajikan dengan beberapa pilihan untuk menginstal perangkat lunak server. Sekarang, mendengarkan SANGAT hati-hati. Pilih OpenSSH server, lalu tekan SPACE, TIDAK ENTER. Jika anda tekan enter, maka akan melanjutkan tanpa menginstal menginstal OpenSSH server. Anda dapat memasang "LAMP server" juga, tapi saya tidak punya pengalaman dengan opsi ini, jadi kita akan menginstalnya dengan perintah yang berbeda nanti.

Sistem sekarang akan menginstal perangkat lunak yang Anda pilih, serta komponen sistem lainnya.

Akhirnya, instal akan selesai. Keluarkan CD, lalu tekan enter. Komputer akan reboot. Jika semuanya berjalan dengan baik, anda akan dihadapkan dengan layar yang terlihat mirip dengan berikut ini:




Selamat! Anda baru saja selesai bagian yang paling sulit. Ubuntu sekarang terinstal, dan itu adalah waktu untuk mematikan komputer ini ke web server.

Mikrotik Router

Mikrotik Router

Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Bagi yang belum tau, Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Dengan nama merek dagang Mikrotik mulai didirikan tahun 1995 yang pada awalnya ditujuka untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia.
Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai Router.Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.
Penginstalan Mikrotik
Sebelumnya pastikan komputer yang akan diinstall Mikrotik OS sudah ada 2 Lan Card, untuk spek hardware yang akan digunakan, anda bisa melihat rujukannya di http://mikrotik.com
– * booting dari CD ROM
Pilih paket-paket yang akan dipilih, untuk kebutuhan Router+Proxy+Bandwidth Management, sebaiknya anda pilih :
– System
– DHCP
– Advanced Tols
– Routing
– Routing Test
– Security
– Synchronous
– Web Proxy
– Web Proxy Test
Setelah memilih paket2 yang dibutuhkan tekan tombol “ i “ untuk mulai instalasi
Muncul tulisan “Do you want to keep...............” pilih n (no)
“Continue.....” , pilih y (yes)
Mulailah membuat partisi dan memformat hard disk, setelah instalasi paket2 yang tadi dipilih.
Setelah selesai, Mikrotik minta di reboot dengan menekan enter.
Setelah booting, muncul perintah untuk melakukan pengecekan hard disk, anda bisa pilih yes atau no, pilih no juga tidak mengapa jika anda yakin hard disk bebas dari bad sector.

Anda diminta untuk login, ketikkan admin pada : Mikrotik Login: admin
untuk mengisikan password tekan enter saja, karena password masih kosong pada instalasi baru,
– Dou you want to see...................., pilih no, untuk mempercepat proses
Muncul konsole Mikrotik, yaitu :
[admin@Mikrotik] >
Untuk merubah nama mesin Mikrotik ini, ketik :
[admin@Mikrotik] > system identity set name=mywifi
Lalu konsole berubah menjadi
[admin@mywifi] >
Merubah password mesin Mikrotik, ketikkan password =
[admin@mywifi] > password
old password (ketikkan kosong, jika sebelumnya anda belum mengeset password
new password : .........(ketikkan password yg baru?
retype new password :................ (masukkan sekali lagi passwordnya)
Untuk mematikan mematikan Mikrotik cukup kita ketikkan sbb
[admin@mywifi] > system shutdown
[admin@mywifi] > system reboot (untuk merestart nya)
[admin@mywifi] > system reset (untuk mereset konfigurasi yang sudah kita buat sebelumnya)
Perintah-perintah diatas harus dilakukan pada direktori admin.
Setelah itu anda perlu mengaktifkan kedua LAN Card yang terpasang, dengan contoh perintah di bawah ini :
[admin@mywifi] > interface ethernet enable ether1
[admin@mywifi] > interface ethernet enable ether2
Jika muncul tanda kesalahan, ada dua alasan:
pertama : Ada kemungkinan LAN Card yang terpasang, rusak
kedua : Driver dari LAN Card belum disupport oleh Mikrotik
Untuk Melihat kedua LAN Card yang terpasang(apakah sudah komplit dua), ketikkan .............
[admin@mywifi] > ip address
[admin@mywifi] ip address > interface print (atau perintah tersebut bisa disingkat menjadi" in pr " )
Lalu tampillah kedua LAN Card, perhatikan konsole diatas menandakan kita sudah berada pada direktori ip address
Berdasar tampilan monitor Mikrotik LAN Card pertama bernama "ether1" dimana ether1 ini nantinya terkoneksi ke IP Public/Internet sedang LAN Card kedua bernama "ether2" ini terkoneksi ke IP Local/LAN Lokal, kemudian kita memberi ip address pada masing-masing LAN Card, dengan perintah/command sebagai berikut :
[admin@mywifi] > ip address
[admin@mywifi] ip address > add interface=ether1 address=172.16.0.254/24
[admin@mywifi] ip address > add interface=ether2 address=192.168.1.254/24

Untuk mengetahui hasilnya ketikkan:

[admin@mywifi] ip address > print
Lihat hasilnya pada gambar diatas. untuk naik ke direktori yang lebih tinggi ketikkan titik dua " .. " , atau " / " ke direktori admin, yang merupakan direktori tertinggi.
Lalu kita mengisi ip address gateway dari LAN Card yang pertama, yakni dimana kita mendapat akses internet
[admin@mywifi] > ip route add gateway=192.168.1.1
Selanjutnya kita mengisi ip address DNS, isikan sesuai rekomendasi dari ISP anda,
[admin@mywifi] > ip dns set primary-dns=202.134.1.7
admin@mywifi] > ip dns set secondary-dns=202.134.0.155
Agar semua komputer client dalam LAN bisa lebih cepat browsing internet dengan cukup mengambil cache DNS pada router Mikrotik, jadi komputer client tidak berlu jauh-jauh meresolve DNS pada Server DNS ISP, maka Router Mikrotik perlu diset agar bisa melakukan penyimpanan cache DNS
[admin@mywifi] > ip dns set allow-remote-request=yes
Tapi semua komputer client, pada setting IP Address nya diisi kolom DNS primary, dengan IP Address nya Router Mikrotik, untuk secondary DNS nya biarkan saja kosong. Perhatikan pula gambar diatas apabila kita salah dalam mengetikkan perintah, maka akan muncul peringatan
"no such argument".
Selanjutnya kita mengeset agar mesin Mikrotik kita bisa menjadi router
[admin@mywifi] > ip firewall nat
[admin@mywifi] ip firewall nat> add chain=srcnat arc-address=192.168.1.0/24 out-interface=ether1 action=masquerade
Kita lihat hasilnya
[admin@mywifi] ip firewall nat> print
Lihat hasilnya pada monitor anda. untuk naik ke direktori yang lebih tinggi ketikkan titik dua " .. " , atau " / " ke direktori admin, yang merupakan direktori tertinggi.
Lalu kita mengisi ip address gateway dari LAN Card yang pertama, yakni dimana kita mendapat akses internet
[admin@mywifi] > ip route add gateway=192.168.1.1
Selanjutnya kita mengisi ip address DNS, isikan sesuai rekomendasi dari ISP anda,
[admin@mywifi] > ip dns set primary-dns=202.134.1.7
admin@mywifi] > ip dns set secondary-dns=202.134.0.155
Agar semua komputer client dalam LAN bisa lebih cepat browsing internet dengan cukup mengambil cache DNS pada router Mikrotik, jadi komputer client tidak berlu jauh-jauh meresolve DNS pada Server DNS ISP, maka Router Mikrotik perlu diset agar bisa melakukan penyimpanan cache DNS
[admin@mywifi] > ip dns set allow-remote-request=yes
Tapi semua komputer client, pada setting IP Address nya diisi kolom DNS primary, dengan IP Address nya Router Mikrotik, untuk secondary DNS nya biarkan saja kosong. Perhatikan pula gambar diatas apabila kita salah dalam mengetikkan perintah, maka akan muncul peringatan
"no such argument".
Selanjutnya kita mengeset agar mesin Mikrotik kita bisa menjadi router
[admin@mywifi] > ip firewall nat
[admin@mywifi] ip firewall nat> add chain=srcnat arc-address=192.168.1.0/24 out-interface=ether1 action=masquerade
Kita lihat hasilnya
[admin@mywifi] ip firewall nat> print
Nah pada tahap awal ini kita sudah bisa membuat Router Mikrotik, guna mengetahui hasilnya kita melakukan test ping( untuk perintah "ping" ini harus dilakukan pada direktori tertinggi yakni di direktori "admin") ke komputer client dari router Mikrotik kita, ketika muncul dalam proses ping tersebut ada kata-kata "ping time out" atau "host unreachable" maka kita tidak berhasil untuk koneksi, coba teliti kembali pada setting Mikrotik atau teliti pula konfigurasi ip address pada komputer client, kemudian coba pula ping ke alamat internet dari komputer client atau browsing dari komputer client, jika berhasil maka berhasil pula tugas kita membuat Router Mikrotik.

referensi :
http://my-wifi.blogspot.com/2007/08/membuat-router-murah-dan-mudah-dengan.html

Membangun Jaringan Ethernet HOP Tunggal Dengan Protokol TCP/IP

Membangun Jaringan Ethernet HOP Tunggal Dengan Protokol TCP/IP

Komunikasi data merupakan proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya. Dalam hal ini kita membutuhkan suatu alat yaitu yang sering kita sebut dengan Interface jaringan (network interface)
Ethernet yaitu menggunakan Ethernet Card yang di pasang dan di install di PC serta kabel UTP sebagai perantara nya, Jenis koneksi yang inilah yang paling populer dan paling banyak di gunakan di mana-mana dari tingkat jaringan kecil sampai jaringan besar. ini yang akan saya bahas di sini.

Para pakar jaringan membuat sekumpulan aturan untuk mengatur prosess pengiriman data tersebut yang dikenal sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.
Baiklah…daripada kita berlama lama mendingan kita langsung saja membahas tentang pembuatan jaringan yang dalam hal ini kita menggunakan Ethernet card dengan kabel UTP
Yang kita butuhan pertama adalah pemasangan kabel UTP dengan RJ-45.
Ada dua cara pemasangan yaitu dengan susunan kabel cross dan kabel straight-through.
Dalam hal ini kita harus mengetahui standar dari EIA/TIA. Berikut ini paparannya
---------------------------
1. Standar 568A
Kabel1 Hijau - garis putih
Kabel 2 Hijau
Kabel 3 Oranye - garis putih
Kabel 4 Biru
Kabel 5 Biru - garis putih
Kabel 6 Oranye
Kabel 7 Coklat - garis putih
Kabel 8 Coklat

2. Standar 568B
Kabel 1 Oranye - garis putih
Kabel 2 Oranye
Kabel 3 Hijau - garis putih
Kabel 4 Biru
Kabel 5 Biru - garis putih
Kabel 6 Hijau
Kabel 7 Coklat - garis putih
Kabel 8 Coklat

-Untuk membuat kabel straight caranya semua ujung menggunakan standar 568A, ataupun semua ujung menggunakan standar 568B.
-Untuk membuat kabel cross caranya ujung yang satu menggunakan standar 568A sedangkan ujung yang lain menggunakan standar 568B
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat pada gambar di bawah ini!



Setelah selesai pengkabelan, kita lanjutkan ke tahap pembuatan jaringan dengan kabel yang telah kita buat.
Masukan ujung kabel ke Ethernet card PC 1 dengan Ethernet card PC 2!
Kemudian isikan IP address! Misalnya kita gunakan IP address klas C
IP address PC 1:
192.168.0.1 (IP default dari OS Windows)
Subnet mask
255.255.255.0
default gateway:--di kosongkan aja untuk tahap ini
IP address PC 2:
192.168.0.2
Subnet mask
255.255.255.0
default gateway
192.168.0.1 (IP dari PC 1 yang nantinya berguna untuk sharing internet)
Kemudian kita uji koneksi dengan menggunakan command prompt!
Pada command prompt PC 1 coba kita ketikan ping 192.168.0.2

Jika hasil keluaran seperti pada gambar di bawah maka koneksi yang kita bangun berhasil!




Jika PC 1 dengan PC 2 telah terkoneksi maka kita bias melakukan sharing data dan Printer yang bias kita atur menggunakan Network Setup Wizard pada kedua PC,
setelah selesai menseting kemudian restart dan kemudian coba lihat hasilnya pada my network places -> entire network -> Microsoft windows network kemudian cari nama PC 1 atau PC 2!!
Jika berhasil maka akan terdapat file yang kita sharing!!

ngerjain temen yang satu LAN pake NetCut

ngerjain temen yang satu LAN pake NetCut

Buat kamu yang emang pengen iseng neh ada software buat ngerjain temen-temen kamu di satu jaringan LAN.


NetCut berguna untuk memutuskan koneksi internet USER/Client dari server secara software tanpa perlu menginstall di sisi client.
Tapi jangan keseringan iseng ya nanti di marahin tuh ma ibu and bapakmu
Masalah cara kerjanya ya kamu cari tau sendiri dech kan kamu udah gede
download dulu software NetCut nya!!:~
klik here for download NetCut
tapi sowri neh kalo software nya kurang ampuh klo pake windows vista

ROUTING STATIK DAN DINAMIK PADA MIKROTIK OS

ROUTING STATIK DAN DINAMIK PADA MIKROTIK OS

Proses Routing adalah sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Router mikrotik merupakan salah satu router yang cukup handal dalam merouting jaringan.
Terdapat banyak fungsi/konfigurasi diantaranya : firewall, nat, dhcp, dll.
Pastikan di dalam router terdapat minimal 2 Lan Card (1 Local dan 1 Global )
Langkah-langkah sederhana:
1. Tentukan IP local dan IP public dari ISP.
contoh : IP Local 192.168.1.1/24
IP Global 203.130.111.58/29

2. Configurasi IP address ( Misal nama Mikrotik Router yaitu “Heri” )
[admin@Heri] ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1 --> local
[admin@Heri] ip address add address=203.130.111.58/29 interface=ether2 --> global
Untuk checking nya :
[admin@Heri] ip address print

3. Configurasi Gateway :
[admin@Heri] ip route add gateway=203.130.111.57
note: sesuaikan Gateway yang dipakai.

4. Configurasi DNS
[admin@Heri] ip dns set primary-dns=203.130.208.18 allow-remote-requests=yes
[admin@Heri] ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
note: sesuaikan dengan dns ISP yang di pakai.
5. Setelah Configurasi di atas untuk checking apakah sudah tekoneksi dengan internet yaitu dengan cara:
terminal > ping www.yahoo.com

6. Setelah bisa ping yahoo, kemudian kita konfigurasi sebagai masquerade dengan tujuan semua komputer client yang terhubung ke router bisa internet.
[admin@Heri] ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

7. Setelah itu configurasi gateway dan dns client ke 192.168.1.1 lalu di coba untuk berselancar.

DHCP (Dynamic Configuration Protokol)
Configurasi untuk DHCP:
1. ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.1.100-192.168.1.254
2. ip dhcp-server network add address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.1.1 dns-server=192.168.1.1
3. ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether1 address-pool=dhcp-pool

Graphing
1. tool graphing set store-every=5min
2. tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes
Untuk melihat graph penggunaan internet Local maupun Global dengan cara
http://192.168.1.1/graphs

Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
2. Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada mode konfigurasi global. Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
ip route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
• network adalah network tujuan
• mask adalah subnet mask
• alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
• interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan



Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B.
Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut:
RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1
Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut:
RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2
Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Routing statik.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.
Protokol Multicast adalah sebuah pola pengiriman data di mana data dari pengirim (sender) akan diterima secara bersamaan oleh beberapa penerima (recipient). Salah satu keuntungan dari sistem multicast adalah mengurangi beban kerja jaringan (network load). Bayangkan misalnya ketika sebuah rekaman video sebesar 600MB disebarkan ke 10 pengguna, dengan Protokol Unicast, akan ada trafik sebesar 10 x 600 MB, sedangkan dengan multicast, trafik hanya sebesar data asli, yaitu 600MB (tentu saja ditambah overhead yang tidak signifikan besarnya). Perlu diperhatikan bahwa pengiritan trafik ini hanya mungkin terjadi apabila setiap client memperoleh data dalam rentang waktu yang sama. Artinya protokol ini terasa keuntungannya dalam aplikasi semacam video/audio broadcast. Dalam IPv4 protokol multicast masih jarang digunakan sampai ke end-user, tetapi di generasi selanjutnya IPv6 protokol multicast dikembangkan lebih untuk kepentingan audio dan video.
Dalam IPv4 IP address multicast adalah network 224.0.0.0 dengan netmask 255.0.0.0
Selain protokol multicast dikenal juga Protokol Unicast, Protokol Broadcast, dan Protokol Anycast.
OSPF (Open Shortest Path First) adalah salah satu protokol pada keluarga IP, untuk routing dinamik. OSPF dikembangkan karena kebutuhan pada network yang besar dan heterogen. Beberapa keuntungan dari OSPF adalah konvergensi yang cepat, yang pada gilirannya mencegah routing loop dan menghasilkan network yang stabil.
Protokol ini dikembangkan oleh IETF, dan diatur oleh RFC 2328

Mikrotik Sebagai NAT
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan
Misal kita ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur Mikrotik source network address translation (masquerading) . Masquerading akan merubah paket-paket data IP address asal dan port dari network 192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.
Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:
[admin@Heri] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public

Referensi:
- http://www.mediadotnet.biz/content/network-tutorial-dasar-router-proses-routing
- http://www.indonesiacyber.net
- wiki.linux.or.id/Routing_dinamik
- petunjuk praktikum jaringan komputer

MEMBANGUN JARINGAN MULTI HOP DENGAN

MEMBANGUN JARINGAN MULTI HOP DENGAN PC ROUTER ( MIKROTIK OS )

Jaringan Multi Hop / internetworking adalah menghubungkan antara dua LAN dan WAN dengan menggunakan router sebagai media dan mengkonfigurasikan alamat logical jaringan dengan protocol seperti IP. Router berfungsi untuk memisahkan broadcast domain, broadcast domain sendiri yaitu kumpulan dari alat-alat di sebuah segmen network yang menerima semua paket broadcast yang dikirim oleh alat-alat yang di segmen tersebut, selain itu router juga berfungsi memisahkan collision domain ( collision adalah kondisi di mana terjadi tabrakan antar data karena berada pada waktu dan tempat yang sama seperti pada sebuah kabel jaringan ). MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Ada beberapa langkah dalam membangun jaringan multi hop dengan PC Router, diantaranya yaitu:
A.Mempersiapkan PC Router sesuai dengan design jaringan
1.Mempersiapkan PC dengan minimal 2 ethernet yang dikenali oleh Mikrotik OS
2.Instalasi Mikrotik OS
3.Setting parameter administrasi router dan pengenalan perintah dasar Mikrotik
4.Setting parameter jaringan untuk masing-masing interface pada router (interface, IP address, netmask, dll)

B.Mengkonfigurasi mesin-mesin pada masing-masing segmen jaringan
1.Mengkonfigurasi IP address dan Subnet
2.Mengkonfigurasi gateway

C.Testing Koneksi
1.Menggunakan ping
2.Menggunakan traceroute.

Langkah setting Mikrotik Via WinBox
1. Setelah install Mikrotik sudah OK, selanjutnya masukkan IP sembarang untuk remote.
Misal
ip address add address 192.168.1.254 netmask 255.255.255.0 interface ether2
Kemudian buka browser dengan alamat IP tadi, dan download Winbox



2. Buka Winbox yang telah di download tadi
3. Di tampilan Winbox, pada kolom Connect To masukkan no IP tadi (192.168.1.254) dengan
Login : admin password : kosong. Kemudian klik tombol Connect
JIka log in berhasil, maka langkah selanjutnya yaitu setting parameter untuk masing-masing interface pada router (interface, IP address, netmask, dll.).

Langkah setting Mikrotik Via Console
Setting Mikrotik via Console langkah pertamanya sama seperti via winbox yaitu log in terlebih dahulu. Dalam Mikrotik terdapat perintah-perintah khusus yang telah disediakan. Berikut merupakan contoh-contoh perintah dalam tampilan console:
-Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik]>password
Old password: *****
New password: *****
Retype new password: *****
[admin@]Mikrotik>

-Mengganti nama Mikrotik Router (Misal nama server akan diganti menjadi “Herinet”
[admin@Mikrotik]> system identity set name = Herinet
[admin@Herinet]>

-Melihat interface pada Mikrotik Router
[admin@Herinet]> interface print
Flag: X - disabled, D - dynamic, R - running
#NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500

-Mengganti nama interface
[admin@Herinet]> interface set 0 name = asmuni
[admin@Herinet]> interface set 0 name = blekok


Referensi :
www.mikrotik.co.id
Diktat jaringan komputer

Modul II WINDOWS NETWORKING DALAM SISTEM TCP/IP

Modul II

WINDOWS NETWORKING DALAM SISTEM TCP/IP


Tujuan :

Setelah melakukan Praktikum diharapkan :

· Mahasiswa dapat membangun Jaringan NetBIOS (Windows Network).

· Mahasiswa mampu memahami Proses Pengiriman Data pada Jaringan Windows dan membedakannya dengan Jaringan TCP/IP .

· Mahasiswa mampu memahami Windows Network untuk melakukan Sharing Sumber Daya .

Dasar Teori :

Windows Network

Windows Networking dikembangkan secara terpisah dengan TCP/IP , berjalan pada system Network yang berbeda , dan hanya baru-baru ini saja dikembangkan agar bisa berjalan dengan TCP/IP . Konsekuensinya , arsitektur dan bagaimana ia diimplementasikan sangatlah berbeda dengan Protokol Internet yang sesungguhnya .

Microsoft Windows Networking adalah sebuah Protokol spesifik yang digunakan oleh Komputer berbasis Windows untuk melakukan Sharing Sumber Daya dalam sebuah LAN atau WAN . Anda dengan mudah menginstal Windows pada PC anda dan segera setelah anda menghubungkan dengan LAN , mekanisme sharing akan bekerja secara otomatis . Anda tidak perlu membuat sebuah File Server . Semua PC pada LAN melakukan Sharing Resources sebagai Peer-To-Peer Network .

Microsoft Windows Networking adalah sebuah dunia yang seutuhnya terpisah dengan Protokol Networking yang lain . Karena dikembangkan pada Jalur yang diatur sendiri , tanpa perlu Komentar , Kritik atau Perkembangan Layanannya terhadap Internet dan RFC , terpisah dari Protokol Internet Real yang evolusi bersama dengan Internet dengan Model yang Konsisten , Sistem ini mempunyai perbedaan yang Signifikan dengan TCP/IP .

Microsoft Windows Networking sering disebut NetBIOS (Network Basic Input Output System) Networking . NetBIOS adalah sebuah Layer pada Stack Windows Networking yang merupakan batas antara Alikasi Windows Networking dan Sembarang Sistem Networking dan Sembarang Sistem Network yang digunakan dibagian bawah – TCP/IP , Novel dan sebagainya .

Aplikasi

Transport

Jaringan

Link

Pada Implementasinya , Windows Networking menggunakan Nama dan bukan Nomor IP sebagai Referensi utama suatu Komputer dan Resource lainnya . Hal ini sangat berkebalikan dengan TCP/IP , dimana sebuah Nomor IP dari sebuah Komputer merupakan hal yang penting dan Hostname hamper selalu merupakan Pilihan Alternatif .

- Windows Networking menggunakan Nama yang unik untuk setiap PC dan User .

- Windows Networking menggunakan Nama Group untuk Layanan Network atau Resource lainnya .

Karena Nama merupakan hal yang Pundimental pada Operasi system , maka bagaimana mereka Diresolve menjadi hal yang penting . Terdapat dua cara utama bagaimana sebuah Nama diresolve menjadi Hal yang Penting . Terdapat dua cara Utama bagaimana sebuah Nama di-Resolve menjadi Alamat Komputer (Nomor IP) :

- Menggunakan Paket Broadcast .

- Menggunakan Wins .

Praktek

Alat dan Bahan :

- Tiga buah PC + lan Card dengan Sistem Operasi Ms. Windows 9x .

- Software Ethreal dan Lipcap .

- Satu buah Hub/Swich .

- Kabel UTP .

- RJ-45 Connector .

- Tang Crimping .

Membangun Jaringan Komputer Percobaan

 


192.168.10.1 192.168.10.2 192.168.10.2

255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0

   
 

Alice
  

Bob
  

Sniffer


Lab :

- Buat Pengkabelan Jaringan seperti Gambar diatas .

- Tentukan IP Address untuk masing-masing Mesin seperti Gambar diatas, berikan Nama Workgroup LABKOM .

v Control Panel > Network > Indentification .

v Berikan Nama pada Kotak Computer Name dan Nama Workgroup pada Kotak Work Group .

v Restart Komputer .

Pelacakan NetBIOS Name Registration

Dasar Teori :

Salah satu Metode Resolusi Nama pada NetBIOS Network adalah dengan melakukan Broadcast “NAME REGISTRATION REQUEST” pada Medium Lokalnya , menuju ke IP Address Broadcast . Registrasi ini dinamakan Name Claim . Semua Mesin pada Subnet yang sama akan mendengarkan Request ini , lalu :

- Jika salah satu dari Mesin-mesin ini sudah mendaftarka diri dengan Nama yang sama, ia mengirim “NEGATIVE NAME REGISTRATION” pada Mesin yang mencoba Mendaftar diri dan proses Registrasi Gagal .

- Jika Mesin ini tidak mengirim Response, maka peminta akan menggunakan mesin ini .

Lab :

- Matikan semua Mesin .

- Hidupkan Mesin Sniffer > Jalnkan Capturing pada Ethereal .

- Hidupkan Mesin Bob .

- Hidupkan Mesin Alice .

- Hentikan Capturing dengan Ethereal .

Pengamatan 1

No
 

Source IP
 

Destination IP
 

Protocol
 

Info

- Jalankan Capturing pada Ethereal .

- Ganti Nama Mesin Alice dengan Bob > Restart Mesin

- Perhatikan Pesan Kesalahan .

- Hentikan Capturing dengan Ethereal .

- Amati paket-paket yang diperoleh pada Ethereal .

Pengamatan 2

Pesan Kesalahan :

Pengamatan 3

No
 

Source IP
 

Destination IP
 

Protocol
 

Info

Pelacakan NetBIOS Name Resolution

Dasar Teori :

Kebalikan dari Proses Registrasi Nama adalah Query Name , yang disebut juga Name Resolution . Ketika sebuah Mesin me-Resolve sebuah Nama NetBIOS kedalam Nomor IP, ia membroadcast “Name query request” pada alamat Broadcast Subnet . Jika ada Mesin lain yang terdaftar sebagai nama itu , ia merespon dengan IP Numbernya kepada Peminta . Jika tidak maka peminta akan mengetahui bahwa tidak ada PC dengan nama itu .

Lab :

- Kembalikan Nama-nama Mesin seperti Gambar Jaringan Percobaan Awal .

- Hidupkan semua Mesin .

- Jalankan Ethereal pada Mesin Sniffer > mulai Capturing .

- Ping dari Alice ke Bob .

- Hentikan Ethereal Capturing pada Mesin Sniffer .

- Perhatikan hasil Capturing dengan Ethereal .

Pengamatan 4

No
 

Source IP
 

Destination IP
 

Protocol
 

Info

Menjelajahi Jaringan

Sharing Sumber Daya

- Sharing File/Folder .

- Saharing Printer .

MODUL 9 CISCO ROUTER

MODUL 9
CISCO ROUTER



Persyarat :

Mahasiswa mampu memahami Konsep IP Addressing dan Routing pada Jaringan Komputer .

Pengantar :

Pada Bab ini akan dibahas bagaimana cara mengkonfigurasi Router Cisco seri 1814 agar dapat melakukan Fungsi Minimal sebuah Router . Untuk Konfigurasi lanjut diharapkan Mahasiswa dapat melakukan Pengayaan secara Mandiri .

Kegiatan Praktikum Bab ini dibagi kedalam tiga kegiatan utama :

A. Mempersiapkan PC yang akan dipakai untuk mengkonfigurasi Cisco .
B. Mengkonfigurasi Cisco menggunakan CLI dari Console .
C. Test Koneksi .

Dasar Teori :

Cisco adalah merk sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jaringan baik Circuit Switching maupun Packet Switching . Salah satu produknya adalah Router .
Router Cisco dapat dikonfigurasikan dengan 4 cara :

4. Melalui Console , menggunakan Kabel Console yang dihubungkan melalui serial Port dari Mesin PC yang menjalankan Hyperterminal .
4. Melalui Telnet , tetapi untuk melakukannya terlebih dahulu mengaktifkan IP Address dan Telnet Login di Cisco Device .
4. Melalui Port Aux , dimana Cisco dihubungkan dengan Modem , kemudian Diremote Akses melalui Jalur PSTN .
4. Menggunakan Program Cisco SDM melalui Ethernet .

Pada Cisco Command Line Interface (CLI) terdapat tiga Mode Prompt :

1. User-mode Prompt : dimana ini merupakan awal Login diperangkat Cisco (User biasa) .
2. Priveleged-mode Prompt : Pada mode ini dapat mencari informasi dari Perangkat Cisco .
3. Configure-mode Prompt : Pada mode ini dapat melakukan perubahan terhadap Konfigurasi peralatan Cisco .
Untuk melihat perintah-perintah yang ada dapat diketikan “?” (Tanda tanya) pada Consule .


Alat :

- Dua buah PC dengan aplikasi Hyperterminal .
- Kabel Console .
- Cisco Router .
- Kabel UTP .


Praktikum :

Konfigurasi Cisco agar sesuai dengan rancangan Jaringan pada Gambar berikut :


Router Cisco


192.168.1.1/24 192.168.2.1/24

Jaringan B
Jaringan A

192.168.1.1/24
192.168.2.13/24


Lab 1. Mempersiapkan PC Console .
Jalankan aplikasi Hyperterminal :

- Click Start > All Programs > Accessories > Comunications > Hyperterminal.
- Buat sebuah Koneksi dnegan ketentuan :
Nama Koneksi : Cisco .
Koneksi Menggunkan : COM 3 .
Bit Per Secon : 9600 Baud .
Data Bit : 8 .
Parity : No Parity .
Stop Bit : 1 Stop Bit .
Flow Control : No Flow Control .

Lab 2. Mengkonfigurasi Cisco .
Kegiatan 2.A : Masuk kedalam Console Cisco .
- Nyalakan Mesin Cisco , tunggu hingga proses Booting selesai (Lihat lampu indikator) .
- Hubungkan Port Console pada Cisco dengan Port serial pada PC yang sudah disiapkan menggunakan Kabel Console . Perhatikan Pada Kabel Hyperterminal .

Kegiatan 2.B : Pengenalan beberapa Perintah .
- Ketikan “?” untuk melihat perintah yang dapat dimasukan .
- Ketikan “Enable” untuk memasuki Privileged Mode Prompt .
- Ketik “Show Version” untuk melihat tipe perangkat dan jenis Sofware yang digunakan . Catat pada Laporan .
- Ketik “Show running-config” untuk melihat konfigurasi yang sedang berjalan . Catat pada Laporan .
- Ketik “Show Interfaces” untuk melihat interface apa saja yang ada . Catat pada Laporan .
- Ketik “Show IP Interfaces Brief” untuk melihat IP Address dari masing-masing Interface . Catat pada Laporan .

Kegiatan 2.C : Memberi IP Address pada Interface .
- Ketik “Configure Terminal” untuk memasuki kedalam Configure Mode Prompt dan memulai Konfigurasi .
- Ketikan “Interface FEO” untuk mengkonfigurasi Port Fast Ethernet 0 .
- Ketik “IP Address 192.168.1.1 255.255.255.0” untuk memberikan IP Address pada FEO .
- Lakukan hal yang sama pada FE1 . Beri IP sesuai sesuai dengan Desain Jaringan pada Gambar .
- Tekan tombol “ctrl+z” untuk kembali ke Privilaged Mode Prompt .


Kegiatan 2.D : Tes Konfigurasi .
- Ketik “Ping 192.168.2.1” , untuk mencetak apakah sudah terkoneksi dengan baik atau belum .
- Jika semua Konfigurasi sudah baik simpan Konfigurasi dengan perintah “Write Memory” .
- Catat Konfigurasi yang baru pada Laporan .


Lab 3. Test Koneksi .
Setelah Router selesai dikonfigurasi , hubungkan sesama peralatan menggunakan UTP Cable .

Dari Mesin Alice :
- Ping ke FE0 dari Router .
- Ping ke FE1 dari Router .
- Ping ke mesin Bob .
Catat dan Analisa hasil keluarannya .

Dari Mesin Bob :
- Ping ke FE1 dari Router .
- Ping ke FE0 dari Router .
- Ping dari Mesin Alice .
Catat dan Analisa hasil keluarannya .


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Pengkabelan
Cara kesulitan dan langkah kritis yang menentukan keberhasilan Pemasangan
kabel .
Lab 2. Pemasangan Ethernet Card pada PC
Kegiatan A : Hasil keluaran Perintah Ipconfig/all .
Kegiatan B : Hasil keluaran Perintah Ipconfig/all .
Lab 3. Setting Parameter Jaringan
Kegiatan 3.A : Hasil Keluaran Peirntah Ipconfig/all .
Kegiatan 3.B : Hasil keluaran Perintah Ipconfig/all .
Lab 4. Menghubungkan Peralatan
Catat langkah-langkah Kritis
Lab 5. Menguji Koneksi Jaringan
Kegiatan 5.A : Tabel Pengamatan , mengamati Perlakuan :
a. Ping dari A ke dirinya sendiri .
b. Ping dari A ke B .
c. Ping dari A ke C .
d. Ping dari B kedirinya sendiri .
e. Ping dari B ke A .
f. Ping dari B ke C .
Lab 6. Ms. Networking (NetBIOS) - Mengkonfigurasi Parameter Ms. Network
Kegiatan 6.A : Konfigurasi Parameter Ms. Network
Kegiatan 6.B : Penggunaan Utilitas (Ping , nbtstat dan net view .
Lab 7. Sharing File (NetBIOS)


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Pengecekan Ethernet Card
Hasil Keluaran Perintah Ispci
Lab 2. Setting Parameter Jaringan
Kegiatan 2.A : Melihat Konfigurasi IP yang sedang berjalan , hasil keluaran perintah Ifconfig
Kegiatan 2.B : Setting Parameter Jaringan dengan Ifconfig , hasil keluaran Perintah Ifconfig untuk memverivikasi hasilnya , hasil keluaran Perintah Inconfig setelah restart
Kegiatan 2.C : Setting Parameter Jaringan Permanen , keluaran perintah Ifconfig sebelum konfigurasi , keluaran perintah Ifconfig setelah konfigurasi, keluaran perintah Ifconfig setelah direstart
Kegiatan 2.D : Setting Parameter Jaringan Dinamis , keluaran perintah Ifconfig sebelum konfigurasi , keluaran perintah Ifconfig setelah dikonfigurasi
Lab 3. Test Koneksi dengan Ping dan Mtr
Kegiatan 3.A : Menggunakan Ispci , perintah keluaran Ispci , keluaran perintah ispci
Kegiatan 3.A : Menggunakan Traceroute , keluaran perintah Ispci traceroute inherent.uniku.ac.id , keluaran perintah Ipsci traceroute www.google.com
Kegiatan 3.A : Menggunakan Ping , keluaran perintah Ping IP Mesin lain yang terkoneksi , keluaran perintah Ping Inherent .uniku.ac.id
Kegiatan 3.A : Menggunakan Mtr , keluaran perintah mtr IP Mesin yang terkoneksi , keluaran perintah Mtr interent.uniku.ac.id
Kegiatan 3.A : Menggunakan Netstat , keluaran perintah Netstat , keluaran perintah netstat


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Mempersiapkan PC Router
Kegiatan 1.A : Mempersiapkan PC yang akan dijadikan Router , catat merk dan seri Ethernet Card
Kegiatan 1.B : Instalasi Mikrotik OS , catat langkah kritis pada proses instalasi
Kegiatan 1.C : Mengkonfigurasi Parameter Admin dan pengenalan perintah Dasar Mikrotik , catat sintak yang dikapai beserta keluarannya
Kegiatan 1.D : Setting Parameter Jaringan , catat sintaks yang dikapai serta keluarannya .
Lab 2. Mempersiapkan Mesin pada Jaringan A dan B
Catat langkah yang perlu ditempuh
Lab 3. Penggunaan Ping Utility
Kegiatan 3.A : Test Koneksi , mengamati perlakuan :
1. Ping dari Alice kedirinya sendiri
2. Ping dari Alice ke Interface A Router
3. Ping dari Alice ke Interface B Router
4. Ping dari Alice ke Bob
Kegiatan 3.B : Mengamati perbedaan Router dan Switch , mengamati perlakuan :
1. Ping dari Alice kedirinya sendiri
2. Ping dari Alice ke Interface A Router
3. Ping dari Alice ke Interface B Roter
4. Ping dari Alice ke Bob
Kegiatan 3.C : Mengamati fungsi Default GateWay , mengamati
perlakuan :
1. Ping dari Alice kedirinya sendiri
2. Ping dari Alice ke Interface A Router
3. Ping dari Alice ke Interface B Router
4. Ping dari Alice ke Bob
LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Mempersiapkan PC Router
Kegiatan 1.A : Mempersiapkan PC yang akan dijadikan Router Kantor , catat kesulitan dan hal-hal kritis
Kegiatan 1.B : Instalasi MikroTik OS , catat kesulitan dan hal-hal kritis .
Kegiatan 1.C : Adminitrasi Router lanjutan dari console , melihat konfigurasi IP Address yang sudah diberikan , melihat Routing Tabel , menambah IP Router ISP sebagai GateWay .
Kegiatan 1.D : Adminitrasi Router melalui Telnet (Remote) , catat hal-hal penting .
Kegiatan 1.E : Adminitrasi Router melalui Winbox , catat hal-hal penting .
Lab 2. Mempersiapkan Mesin pada Jaringan A dan B .
Catat kesulitan dan hal penting .
Lab 3. Test Koneksi
Kegiatan 3.1 Menggunakan Ping Utility , Perintah dari Router :
1. Ping ke Interface A .
2. Ping ke Interface B .
3. Ping ke Mesin Alice .
4. Ping ke Mesin Bob .
5. Ping ke Interface C dari Router .
6. Ping ke Router ISP .
7. Ping ke www.google.com .
Dari mesin Alice :
1. Ping ke Interface A .
2. Ping ke Interface B .
3. Ping ke Mesin Alice .
4. Ping ke Mesin Bob .
5. Ping ke Interface C dari Router .
6. Pingke Router ISP .
7. Ping ke www.google.com .
Kegiatan 3.2 Menggunakan Traceroute / Tracert , keluaran perintah Tracert www.google.com


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Mempersiapkan PC Router
Kegiatan 1.A : Siapkan R-1 Keluaran perintah [admin@R-1]# ip route print
Kegiatan 1.B : Siapkan R-2 Keluaran perintah [admin@R-2]# ip route print
Kegiatan 1.C : Siapkan R-3 Keluaran perintah [admin@R-3]# ip route print
Lab 2. Mempersiapkan Mesin pada Masing-masing Jaringan
Catat langkah-langkah Critical dan kesulitan yang dialami .
Lab 3. Test Koneksi
Dari Rouet dan Dari Mesin Chan .
Lab 4. Perbaikan Tabel Routing pada Router
Kegiatan 4.1 Menambah Router pada R-1 Keluaran perintah [admin@R-1]# ip route print
Kegiatan 4.2 Menambah Route pada R-2 Keluaran perintah [admin@R-2]# ip route print
Kegiatan 4.3 Menambah Rote pada R-3 Keluaran perintah [admin@R-3]#
ip route print
Lab 5. Test Koneksi Ulang .
Kegiatan 5.1 Menggunakan Ping , dari router dan dari Mesin Chan
Kegiatan 5.2 Menggunakan Traceroute / Tracert , hasil keluaran perintah Tracert 192.168.6.1 dan hasil keluaran perintah Tracert www.google.com

MODUL 9 CISCO ROUTER

MODUL 9
CISCO ROUTER



Persyarat :

Mahasiswa mampu memahami Konsep IP Addressing dan Routing pada Jaringan Komputer .

Pengantar :

Pada Bab ini akan dibahas bagaimana cara mengkonfigurasi Router Cisco seri 1814 agar dapat melakukan Fungsi Minimal sebuah Router . Untuk Konfigurasi lanjut diharapkan Mahasiswa dapat melakukan Pengayaan secara Mandiri .

Kegiatan Praktikum Bab ini dibagi kedalam tiga kegiatan utama :

A. Mempersiapkan PC yang akan dipakai untuk mengkonfigurasi Cisco .
B. Mengkonfigurasi Cisco menggunakan CLI dari Console .
C. Test Koneksi .

Dasar Teori :

Cisco adalah merk sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jaringan baik Circuit Switching maupun Packet Switching . Salah satu produknya adalah Router .
Router Cisco dapat dikonfigurasikan dengan 4 cara :

4. Melalui Console , menggunakan Kabel Console yang dihubungkan melalui serial Port dari Mesin PC yang menjalankan Hyperterminal .
4. Melalui Telnet , tetapi untuk melakukannya terlebih dahulu mengaktifkan IP Address dan Telnet Login di Cisco Device .
4. Melalui Port Aux , dimana Cisco dihubungkan dengan Modem , kemudian Diremote Akses melalui Jalur PSTN .
4. Menggunakan Program Cisco SDM melalui Ethernet .

Pada Cisco Command Line Interface (CLI) terdapat tiga Mode Prompt :

1. User-mode Prompt : dimana ini merupakan awal Login diperangkat Cisco (User biasa) .
2. Priveleged-mode Prompt : Pada mode ini dapat mencari informasi dari Perangkat Cisco .
3. Configure-mode Prompt : Pada mode ini dapat melakukan perubahan terhadap Konfigurasi peralatan Cisco .
Untuk melihat perintah-perintah yang ada dapat diketikan “?” (Tanda tanya) pada Consule .


Alat :

- Dua buah PC dengan aplikasi Hyperterminal .
- Kabel Console .
- Cisco Router .
- Kabel UTP .


Praktikum :

Konfigurasi Cisco agar sesuai dengan rancangan Jaringan pada Gambar berikut :


Router Cisco


192.168.1.1/24 192.168.2.1/24

Jaringan B
Jaringan A

192.168.1.1/24
192.168.2.13/24


Lab 1. Mempersiapkan PC Console .
Jalankan aplikasi Hyperterminal :

- Click Start > All Programs > Accessories > Comunications > Hyperterminal.
- Buat sebuah Koneksi dnegan ketentuan :
Nama Koneksi : Cisco .
Koneksi Menggunkan : COM 3 .
Bit Per Secon : 9600 Baud .
Data Bit : 8 .
Parity : No Parity .
Stop Bit : 1 Stop Bit .
Flow Control : No Flow Control .

Lab 2. Mengkonfigurasi Cisco .
Kegiatan 2.A : Masuk kedalam Console Cisco .
- Nyalakan Mesin Cisco , tunggu hingga proses Booting selesai (Lihat lampu indikator) .
- Hubungkan Port Console pada Cisco dengan Port serial pada PC yang sudah disiapkan menggunakan Kabel Console . Perhatikan Pada Kabel Hyperterminal .

Kegiatan 2.B : Pengenalan beberapa Perintah .
- Ketikan “?” untuk melihat perintah yang dapat dimasukan .
- Ketikan “Enable” untuk memasuki Privileged Mode Prompt .
- Ketik “Show Version” untuk melihat tipe perangkat dan jenis Sofware yang digunakan . Catat pada Laporan .
- Ketik “Show running-config” untuk melihat konfigurasi yang sedang berjalan . Catat pada Laporan .
- Ketik “Show Interfaces” untuk melihat interface apa saja yang ada . Catat pada Laporan .
- Ketik “Show IP Interfaces Brief” untuk melihat IP Address dari masing-masing Interface . Catat pada Laporan .

Kegiatan 2.C : Memberi IP Address pada Interface .
- Ketik “Configure Terminal” untuk memasuki kedalam Configure Mode Prompt dan memulai Konfigurasi .
- Ketikan “Interface FEO” untuk mengkonfigurasi Port Fast Ethernet 0 .
- Ketik “IP Address 192.168.1.1 255.255.255.0” untuk memberikan IP Address pada FEO .
- Lakukan hal yang sama pada FE1 . Beri IP sesuai sesuai dengan Desain Jaringan pada Gambar .
- Tekan tombol “ctrl+z” untuk kembali ke Privilaged Mode Prompt .


Kegiatan 2.D : Tes Konfigurasi .
- Ketik “Ping 192.168.2.1” , untuk mencetak apakah sudah terkoneksi dengan baik atau belum .
- Jika semua Konfigurasi sudah baik simpan Konfigurasi dengan perintah “Write Memory” .
- Catat Konfigurasi yang baru pada Laporan .


Lab 3. Test Koneksi .
Setelah Router selesai dikonfigurasi , hubungkan sesama peralatan menggunakan UTP Cable .

Dari Mesin Alice :
- Ping ke FE0 dari Router .
- Ping ke FE1 dari Router .
- Ping ke mesin Bob .
Catat dan Analisa hasil keluarannya .

Dari Mesin Bob :
- Ping ke FE1 dari Router .
- Ping ke FE0 dari Router .
- Ping dari Mesin Alice .
Catat dan Analisa hasil keluarannya .


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Pengkabelan
Cara kesulitan dan langkah kritis yang menentukan keberhasilan Pemasangan
kabel .
Lab 2. Pemasangan Ethernet Card pada PC
Kegiatan A : Hasil keluaran Perintah Ipconfig/all .
Kegiatan B : Hasil keluaran Perintah Ipconfig/all .
Lab 3. Setting Parameter Jaringan
Kegiatan 3.A : Hasil Keluaran Peirntah Ipconfig/all .
Kegiatan 3.B : Hasil keluaran Perintah Ipconfig/all .
Lab 4. Menghubungkan Peralatan
Catat langkah-langkah Kritis
Lab 5. Menguji Koneksi Jaringan
Kegiatan 5.A : Tabel Pengamatan , mengamati Perlakuan :
a. Ping dari A ke dirinya sendiri .
b. Ping dari A ke B .
c. Ping dari A ke C .
d. Ping dari B kedirinya sendiri .
e. Ping dari B ke A .
f. Ping dari B ke C .
Lab 6. Ms. Networking (NetBIOS) - Mengkonfigurasi Parameter Ms. Network
Kegiatan 6.A : Konfigurasi Parameter Ms. Network
Kegiatan 6.B : Penggunaan Utilitas (Ping , nbtstat dan net view .
Lab 7. Sharing File (NetBIOS)


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Pengecekan Ethernet Card
Hasil Keluaran Perintah Ispci
Lab 2. Setting Parameter Jaringan
Kegiatan 2.A : Melihat Konfigurasi IP yang sedang berjalan , hasil keluaran perintah Ifconfig
Kegiatan 2.B : Setting Parameter Jaringan dengan Ifconfig , hasil keluaran Perintah Ifconfig untuk memverivikasi hasilnya , hasil keluaran Perintah Inconfig setelah restart
Kegiatan 2.C : Setting Parameter Jaringan Permanen , keluaran perintah Ifconfig sebelum konfigurasi , keluaran perintah Ifconfig setelah konfigurasi, keluaran perintah Ifconfig setelah direstart
Kegiatan 2.D : Setting Parameter Jaringan Dinamis , keluaran perintah Ifconfig sebelum konfigurasi , keluaran perintah Ifconfig setelah dikonfigurasi
Lab 3. Test Koneksi dengan Ping dan Mtr
Kegiatan 3.A : Menggunakan Ispci , perintah keluaran Ispci , keluaran perintah ispci
Kegiatan 3.A : Menggunakan Traceroute , keluaran perintah Ispci traceroute inherent.uniku.ac.id , keluaran perintah Ipsci traceroute www.google.com
Kegiatan 3.A : Menggunakan Ping , keluaran perintah Ping IP Mesin lain yang terkoneksi , keluaran perintah Ping Inherent .uniku.ac.id
Kegiatan 3.A : Menggunakan Mtr , keluaran perintah mtr IP Mesin yang terkoneksi , keluaran perintah Mtr interent.uniku.ac.id
Kegiatan 3.A : Menggunakan Netstat , keluaran perintah Netstat , keluaran perintah netstat


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Mempersiapkan PC Router
Kegiatan 1.A : Mempersiapkan PC yang akan dijadikan Router , catat merk dan seri Ethernet Card
Kegiatan 1.B : Instalasi Mikrotik OS , catat langkah kritis pada proses instalasi
Kegiatan 1.C : Mengkonfigurasi Parameter Admin dan pengenalan perintah Dasar Mikrotik , catat sintak yang dikapai beserta keluarannya
Kegiatan 1.D : Setting Parameter Jaringan , catat sintaks yang dikapai serta keluarannya .
Lab 2. Mempersiapkan Mesin pada Jaringan A dan B
Catat langkah yang perlu ditempuh
Lab 3. Penggunaan Ping Utility
Kegiatan 3.A : Test Koneksi , mengamati perlakuan :
1. Ping dari Alice kedirinya sendiri
2. Ping dari Alice ke Interface A Router
3. Ping dari Alice ke Interface B Router
4. Ping dari Alice ke Bob
Kegiatan 3.B : Mengamati perbedaan Router dan Switch , mengamati perlakuan :
1. Ping dari Alice kedirinya sendiri
2. Ping dari Alice ke Interface A Router
3. Ping dari Alice ke Interface B Roter
4. Ping dari Alice ke Bob
Kegiatan 3.C : Mengamati fungsi Default GateWay , mengamati
perlakuan :
1. Ping dari Alice kedirinya sendiri
2. Ping dari Alice ke Interface A Router
3. Ping dari Alice ke Interface B Router
4. Ping dari Alice ke Bob
LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Mempersiapkan PC Router
Kegiatan 1.A : Mempersiapkan PC yang akan dijadikan Router Kantor , catat kesulitan dan hal-hal kritis
Kegiatan 1.B : Instalasi MikroTik OS , catat kesulitan dan hal-hal kritis .
Kegiatan 1.C : Adminitrasi Router lanjutan dari console , melihat konfigurasi IP Address yang sudah diberikan , melihat Routing Tabel , menambah IP Router ISP sebagai GateWay .
Kegiatan 1.D : Adminitrasi Router melalui Telnet (Remote) , catat hal-hal penting .
Kegiatan 1.E : Adminitrasi Router melalui Winbox , catat hal-hal penting .
Lab 2. Mempersiapkan Mesin pada Jaringan A dan B .
Catat kesulitan dan hal penting .
Lab 3. Test Koneksi
Kegiatan 3.1 Menggunakan Ping Utility , Perintah dari Router :
1. Ping ke Interface A .
2. Ping ke Interface B .
3. Ping ke Mesin Alice .
4. Ping ke Mesin Bob .
5. Ping ke Interface C dari Router .
6. Ping ke Router ISP .
7. Ping ke www.google.com .
Dari mesin Alice :
1. Ping ke Interface A .
2. Ping ke Interface B .
3. Ping ke Mesin Alice .
4. Ping ke Mesin Bob .
5. Ping ke Interface C dari Router .
6. Pingke Router ISP .
7. Ping ke www.google.com .
Kegiatan 3.2 Menggunakan Traceroute / Tracert , keluaran perintah Tracert www.google.com


LEMBAR PENGAMATAN

Lab 1. Mempersiapkan PC Router
Kegiatan 1.A : Siapkan R-1 Keluaran perintah [admin@R-1]# ip route print
Kegiatan 1.B : Siapkan R-2 Keluaran perintah [admin@R-2]# ip route print
Kegiatan 1.C : Siapkan R-3 Keluaran perintah [admin@R-3]# ip route print
Lab 2. Mempersiapkan Mesin pada Masing-masing Jaringan
Catat langkah-langkah Critical dan kesulitan yang dialami .
Lab 3. Test Koneksi
Dari Rouet dan Dari Mesin Chan .
Lab 4. Perbaikan Tabel Routing pada Router
Kegiatan 4.1 Menambah Router pada R-1 Keluaran perintah [admin@R-1]# ip route print
Kegiatan 4.2 Menambah Route pada R-2 Keluaran perintah [admin@R-2]# ip route print
Kegiatan 4.3 Menambah Rote pada R-3 Keluaran perintah [admin@R-3]#
ip route print
Lab 5. Test Koneksi Ulang .
Kegiatan 5.1 Menggunakan Ping , dari router dan dari Mesin Chan
Kegiatan 5.2 Menggunakan Traceroute / Tracert , hasil keluaran perintah Tracert 192.168.6.1 dan hasil keluaran perintah Tracert www.google.com