Selasa, 14 Juli 2009

Uraian Hasil Praktikum Modul 1 (Membangun Jaringan Ethernet Hop Tunggal Dengan Protokol TCP/IP)

Uraian Hasil Praktikum Modul 1 (Membangun Jaringan Ethernet Hop Tunggal Dengan Protokol TCP/IP)

Syarat terjadi komunikasi data dalam suatu jaringan komuter ialah harus adanya media transmisi, adapun media transmisi itu ada 2 yaitu kabel dan wireless (tanpa kabel). Yang akan dibahas kali ini yaitu media transmisi kabel dengan jenis UTP (Unshielded Twisted Pair). Untuk menghubungkan kabel UTP, terdiri dari empat pasang kabel yang dipilin, dengan Ethernet Card digunakan sebuah modul Registered Jack (RJ) yang bernama RJ-45. Jack ini memiliki delapan buah pin sesuai dengan jumlah kabel UTP. Penomoran pin RJ-45 dilakukan dengan cara memegangnya pada posisi terlentang dan nomor pin dimulai dari kiri. Dengan penomoran pin pada Ethernet Card akan mengirim sinyal (Tx) pada pin nomor 1 dan 2, menerima sinyal pada pin nomor 3 dan 6. Sedangkan penomoran pin pada Switch / hub yaitu kebalikan dari Ethernet Card yaitu mengirim pada pin nomor 3 dan 6, menerima pada pin nomor 1 dan 2. Standar pengkabelan dari EIA / TIA ada dua yaitu Standar 568A dan Standar 568B. Dimana dengan acuan standar tersebut dapat dibuat dua tipe kabel UTP yaitu:
1.UTP Cross Cable : Ujung satu menggunakan Standar 568A dan ujung yang lain menggunakan standar 568B atau sebaliknya. Konfigurasi kabel tipe Cross digunakan untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih secara langsung tanpa perantara Switch.
2.UTP Stright Cable : Ujung satu menggunakan Standar 568A dan ujung yang lainpun menggunakan standar 568A atau ujung satu 568B dan ujung yang lainpun 568B. Konfigurasi kabel tipe Stright digunakan untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih melalui perantara Switch.
Setelah sebuah jaringan terbentuk, maka selanjutnya perlu dilakukan konfigurasi IP address ( alamat yang diberikan pada jaringan komputer). IP address terdiri dari empat byte dan ditulis sebagai bilangan dengan empat desimal yang dipisahkan oleh titik. IP address terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menetukan alamat jaringan computer dan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch). Cara konfigurasi IP address pada mesin windows yaitu :

- Aktifkan Control Panel > Netwoek Conection
- Pada Local Area Conection klik kanan > properties akan muncul jendela Local Area Conection Properties.
- Klik Internet Protokol (TCP/IP) > klik tombol properties
- Isikan parameter jaringan, kemudian klik OK

Verifikasi parameter jaringan pada mesin windows yaitu sbb:
- masuk ke command prompt
- ketikan perintah ipconfig/all
- perhatikan hasil keluaran, apakah setting telah sesuai yang diiginkan.

Untuk melakukan testing koneksi jaringan dapat dilakukan dengan cara tes ping menggunakan command prompt, yaitu dengan mengetikan ping lalu masukan IP adressnya. contoh: ping 192.168.10.1 jika koneksi jaringan terhubung / connect, maka akan muncul keluaran Reply from 192.168.10.1 (IP address yang dituju) : bytes = 32 time <1ms TTL = 128.
IP address antara komputer 1 dengan yang lainnya (dalam sebuah jaringan) haruslah berbeda, bagian yang harus sama adalah bagian network ID dan yang harus beda adalah host ID. Jika host ID nya sama maka koneksi tidak akan terhubung (dalam test ping command promt muncul keluaran Destination host unreachable).

PERTANYAAN dan TUGAS

ARP merupakan singkatan dari Address Resolution Protocol yaitu salah satu anggota dari kumpulan protokol TCP/IP, yang berada pada tingkatan layer 2 menurut OSI. ARP bertugas menerjemahkan pengalamatan dari nomor IP (IP Address) menjadi MAC (Media Access Control). Perlu diketahui bahwa komunikasi jaringan pada tingkat bawah sekali menggunakan pengalamatan MAC, yaitu alamat fisik sebuah alat (Network Interface Card = Card LAN), yang telah diberikan oleh pabrik. Nomor ini unik dan tidak akan sama (seharusnya), karena setiap pabrik sudah memiliki jatah kode nomor. Jadi meski dalam TCP/IP, yang namanya nomor IP adalah sangat penting, tapi MAC tetap dibutuhkan untuk pengiriman antar peralatan jaringan. Berikut merupakan cara kerja ARP :
• Saat komputer pertama dinyalakan dan gabung dengan jaringan, dia hanya tau alamat IP dan nomor MAC milik dirinya sendiri. Misal komputer ini diberi nama komputer A.
• Ketika ada komputer yang bicara dengan komputer yang lain, komputer A juga ikut mendapat paket yang dikirimkan ke komputer lain tersebut, meski paket itu bukan untuk dirinya. Ini adalah sifat dari jaringan Ethernet.
• Setelah paket dibuka, disitu ada data pengirim paket yang berisi nomor IP dan MAC. Data tersebut lalu disimpan oleh komputer A kedalam daftar tabel MAC miliknya.
• Dalam paket tersebut juga ada data penerima, yang terdiri dari nomor IP dan MAC si penerima. Data tersebut juga disimpan.
• Begitu seterusnya, jadi meski komputer A diam saja, dia bisa tau banyak tentang siapa saja yang ada di jaringan ini, meski tidak semua.
• Ketika komputer A mau mengirim data ke suatu nomor IP, maka dia harus tau alamat MAC komputer yang akan ditujunya.
• Jika dalam daftar MAC miliknya terdapat nomor IP komputer tujuan, maka dia dapat langsung mengambil data tersebut.
• Tapi jika tidak ada, maka komputer A melakukan broadcasting (pengumuman), perihal menanyakan nomor IP yang akan dituju, MAC-nya berapa?
• Jika ada yang sudah kenal dengan komputer A, maka diam saja. Tapi bagi yang belum, harus mencatat data si komputer A (IP + MAC).
• Bagi komputer yang merasa dicari oleh si komputer A, maka harus mengkonfirmasikan bahwa IP dan MAC miliknya
• Jawaban itu didengarkan oleh semua anggota jaringan.
• Jika ada yang sudah kenal si komputer penjawab, maka diam saja. Tapi bagi yang belum, harus mencatat jawaban tadi kedalam daftar MAC masing-masing.

Dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa cara kerja ARP disini yaitu menentukan hardware address (nomor MAC) suatu host dengan IP tertentu. Hal ini bertujuan agar setiap komputer yang tergabung dalam sebuah jaringan dapat memiliki / menyimpan daftar MAC semua komputer dan tentu saja hal ini mempermudah dalam akses transfer data.
Subnet-mask itu adalah metode untuk menghilangkan atau menopengi jatah network address dan IP Address. IP address itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu network id dan host id, jadi fungsi dari subnet-mask ini untuk menentukan sebatas mana network dan berapa host yang bisa digunakan pada network tersebut.
Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1, atau bilangan biner maka subnet-mask itu di bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.
bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer ialah seperti ini 11111111.11111111.11111111.11111111, karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-konversi-nya ke bilangan desimal ketika akan di tampilkan ke user, jadi hasil bilangan biner yang di atas setelah dikonversikan ke desimal adalah 255.255.255.255.

Referensi :
- Diktat Jaringan Komputer
- Modul Praktikum Jaringan Komputer
- www.salmanfarisi.net/blog/?page_id=12 - 38k
- www.BengkelProgram.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar